Permata
Kecilku
“Enggak
kerja mas ?” Tanya Pin pin dengan gayanya yang lincah dan centil seperti murai
menari nari di atas pagar..
“Lagi
males” jawabnya.
“Daganganmu
masih?” tegas si Pin pin kembali bertanya
“Habis
mas tadi mas nggak pesan sih,,,,”
“Jadi
Pin pin enggak sisain....”
Aku menangkapnya dengan rasa gundah yang mendalam, Aku khawatir
ia salah pengertian dengan sikapku kepadanya,...
“Oooo....
cuma bercanda pin...”
Gadis kecil ini memang akrab dengan ku, Ia manja dan sering berada
di sampingku, Ibunya meninggal saat melahirkannya,dan bapaknya tak punya waktu
untuk sekedar menunjukan kasih
sayangnya,dia pergi merantau dan tak pernah kembali,hanya neneknya saja yang
mau mengurus dan mendidiknya,...
setelah lulus smp aku tidak melanjutkan
sekolah karna tidaka ada biaya, makanya sudah
hampir setahun ini aku kerja membantu
bapak mengurusi kebun karet orang,,,
dan pin pin dia adalah gadis mungil tetangga rumahku,rumahku dan rumahnya tidak terpaut
jauh hanya beberapa meter saja,semenjak aku tidak melanjutkan sekolah waktu kosongku memberi banyak kesempatan
untuk memanjakanya.
Pagi buta aku jemput pin pin di rumahnya yang sederhana ,ku ajak
dia jalan jalan dan bermain,oh
bahagianya hatiku memiliki adik lucu dan centil,dulu aku pernah sengat ingin
mempunyai adik namun bapak bilang nggak uasah,dengan alasan bapak terlalu
miskin untuk membiayai banyak anak.
Dan seperti ku rasakan ,pin pin hadir dengan cerah matanya yang
membinar,mengisi kekosongan hatiku,dia gadis kecil yang lincah seperti murai
yang tak henti hentinya menari ,ia menyukai sepak bola dan sering bermain
dengan ku di lapangan,
Pada usianya yang ke 8 ia mulai berjualan empek empek dan saat itu usiaku baru 12
tahun, sebuah tampah besar tertumpu
di atas kepalanya,tak serasi dengan badannya yang kecil mungil, bercelana
sepanjang lutut,namun dengan kepercayaan dirinya empek,,.. empeek.... suara nyaringnya membelah di antara kicauan burung burung di
sepanjang jalan kampung,..
Aku selalu hendak menolaknya
jika dia sisakan sepotong dua potong empek empek untuk ku yang dia buat
bersama neneknya,karna ku pikir untungnya tak seberapa .
Bapak tidak pulanh pin?tanyaku padanya
Kata nenek dia punya istri lagi di perantauan,jawab pin pin.aku
tercengang termenung sendiri, sekejam itu kah?
Pin pin malah menenangkanku,terbalik memang ,dan itulah kenyataan
yang ku gambarkan tentang siapa pin pin,
Tapi hatiku menjerit dan merasa kasihan,melihat bagaiamana seorang pin pin hidup sendiri yang hanya di temani neneknya yang sudah tua
tapi di sisi lain aku bangga dan kagum kepadanya dia begitu tegar dan kuat menjalani hidupnya,
dan dengan tangannya yang
mungil dia sudah begitu lihai mengolah adonan empek empek...
enak juga saat aku merasakannya
seraya menyelipkan selembar
seribuan di balik nampannya ,yang membuat mata jernihnya terbelalak.
Enggak usah bayar!!
Kan mas tadi beli nggak mintak..
Enggakkk.....
Pin.....
Nggak... pokoknya nggak usah bayar ....mas nggak beli...
Suara pin pin serak,air matanya mengalir dari pelupuk matanya ..
Pokoknya mas nggak boleh bayar,mas adalah satu satunya
orang pin sayang
Pin sayang mas ....
Badanku merinding mataku berkaca kaca, mas juga sayang
pin...mas janji akan selalu berada di
sisi pin dan menjaga pin...
Pin jangan menangis sambil
aku peluk erat badan mungilnya....
Hampir setahun aku putus
sekolah dan tahun ini aku mendapat
tawaran untuk sekolah madrasah aliyah di
jawa ,ada seseorang yang baik hati
mau menanggung biaya sekolah ku,dan
kupikir tidak ada alasan untuk tidak menerima tawaran itu kecuali Si Pin pin,,,,,
Dia hanya terdiam di sepanjang siang setelah mendengar kabar itu,matanya sembab,
air matanya tidak bisa di bendung lagi, ketika dia mengantarkanku di terminal, tangannya
terus menggandeng tanganku erat seolah dia tidak mau melepaskan ku pergi,
Dan Setelah beberapa menit menunggu akhirnya bis yang aku tunggu
tunggu sudah datang,,,
Aku mencoba berdiri namu pin
semakin erat menggandeng tanganku,dan menatap ku melas mukanya sudah terliahat
basah dan sayu...
“Pin ...” panggil ku
“Mas harus brangkat...” jelasku
“Bisnya sudah datang... “suaraku pun jadi serak
Mas jangan pergi,,,, cegah pin
Mas harus pergi pin...
Mas harus sekolah, mas harus jadi orang succes pin,...
Akhirnya setelah aku rayu rayu pin mau melepaskan tanganku,
Ku acak acak rambutnya seraya berpesan ‘’pin harus kuat ya? Pin harus
belajar yang rajin biar nanti bisa nyusul mas di pulau jawa,mas tunggu
pin di sana....
Tampaknya ia tak mau mengecewakan ku ia berusaha tersenyum
untukku,meski terbesit kesedihan di raut
mukanya,mas pamit dulu ya seraya menjabat tangannya dan dia mencium kusuk
tanganku...
Aku benar benar
terpana dengan semangat baja adikku ini ia begitu banyak menyimpan kenangan di dadaku....
***
Setahun setelah kepergianku, aku mendengar kabar bahwa neneknya pin pin meninggal aku terperengah kaku,dada serasa sesak
badanku gemeter lemas, pikiranku hanya terpaku kepada nasib pin pin
membayangkan bagaimana anak seumuran pin pin harus kehilanagn orang orang yang
dia cintai,ibu,bapak, aku,dan kini neneknya harus pergi meninggalkannya selamanay...
Sekuat tenaga aku menahan air mata agar tidak menangis aku dongakkan kepalaku ke atas menatap langit
ya Allah... kenapa?
Kenapa kau membiarkan dia
terus menderita...
Batin meratap mengeluh kepada sang maha kuasa, dan tak terasa air
mataku suadah meleleh keluar...
Kalau emang ini yang terbaik baginya berikan kesabaran kepadanya ya alloh,gantikan
di sisinya seseorang yang lebih baik dan sayang kepadanya
seharian aku mengurungkan diri di kamar memikirkan kan nasib pin
pin setelah di tinggal neneknya,...
***
Sudah hampir 3
tahun aku sekolah MA di jawa dan ilmu keislamanku alhamdulillah sudah lumayan baik dan sedikit
mengerti mana yang di larang dan mana mana yang di perbolehkan oleh isalm,
bahkan aku sempat menjabat sebagai ketua rohis d sekolahku .
Dan akhirnya setelah selama itu, aku baru bisa pulang menyentuh aroma kampung halamanku yang banyak meninggal kenangan kenangan dan
kesan mendalam selama aku kecil,bergelut
dengan lumpur,menukik bola,bermain layang
layang dan derai tawa pin pin dan
ia melonjak lonjak girang saat mengalahkanku bermain sepak bola,semua kenangn
terlintas begitu jalas di depan mataku
bak layar lebar terpampang menghiasai
dimensi dimensi ruang di sekitarku,aku tersadar setelah dengkulku secara tiba tiba menabrak
dinding pagar di depan rumah yang masih sangat mengesankan saat masa ku
tinggalkan 3 tahun yang lalu,
Mataku tiba tiba tertuju pada sosok yang mulai meninggalkan
mungilnya di samping rumah,matanya
terbinar cerah saat melihat kedatanganku
,terbayang olehku semangat yang menyala
nyala dan tampak sebakul cucian yang
siap di jemur .aku bergegas menghampirinya ingin rasanya menunjukkan rasa
kangenku padanya, memeluk erat badannya yang mungil seperti dulu dan mengacak
ngacak rambut adikku ini ,ku trima sodoran tangannya,dan sebelum sesaat aku memeluknya tiba –tiba
DEG,,,,, aku terkejut dengan diriku sendiri secepatnya aku melepaskan tanganku
yang masih bersalaman dengan nya .
Bukankah dia bukan mahromku?
Bukankah dia bukan adik
kandung ku...?.
Aku bergumam ,sesuatu yang ganjil ku rasakan,karana dulu tak pernah
berpikir tenteng itu,,,
Pin bukan adik kandung ku ,ia hanya seseorang tetangga yang aku anggap adik sendiri,padanya
aku menahan pandangan,
Mas Kapan pulang ??? Ledeknya dengan diiringi tawa renyak seperti
murai berkicau di pagi hari.
AKU,.........
Dan semua berakhir kelu sebam di mata pin, buatku canggung....
Pin..... ingin
rasanya aku jelaskan semuanya ,tapi aku
tak banyak waktu,besok aku harus kembali lagi ke jawa,dan kepada pin pin aku
berpamitan,
Ku lewatkan seorang yang aku
sayang tentang kepergianku yang segera, dan dia mengantarkanku di terminal ,mas mau
balik lagi? Suaranya parau...kitakan
belum main bola? Belum main layang- layang dia terus menyebut lintas kilas masa kecil yang
menyiratkan rasa keengganan sedemikian
cepat berpaling; iya belum semuanya .....dan juga satu hal mas ?
Kupingku menegak,,,,,,apa? Mas belum berniat menikah ?
Dan aku hanya tersenyum getir.....
Apa? menikah?
***
Aku sudah lulus
sekolah 4 tahun yang lalu dan sekarang aku
masih kuliyah semester 7
mengambil s1 jurusan tarbiaya.
Belum ada rencana menikah ahk? Tanya syafi,i temenku,penuh
selidik,,aku tak berkesempatan menjawab
apapun, karena memang hanya satu jawaban
yang pantas ‘’ segeralah menikah untuk membersihkan diri,..
Aku merenung dan
tiba tiba aku di bentangkan keragu
raguan tentang kesiapan yang belum tergambar di
benakku,akhirnya ku tenggelamkan keraguanku dalam istikhoroh panjangku,mencari kepastian tentang
perenunganku yang sekian.pin ya pin,.... dia
tergambar remang remang dalam
istikhorohku yang pertama namun aneh
dalam istikhorohku yang ke dua dan selanjutnya
aku bermimpi meminang seorang wanita sholehah indah cahyati
ya indah panggilan akrabnya seseoarang yang suadah aku kenal lama di kapus...
Dan akhirnya bahwa
indahlah yang alloh kasih untukku ,maka
tak sampek setahun aku pulang dan mengutarakan niat ku. Namun bapak dan ibuku
membrondongiku dengan pertanyaan yang
mengerubungi kepalaku ,;MENIKAH? Emang pin-pin sudah bersedia?
Otakku seperti terhantam
batu ‘’ kenapa pin pin? Dan barulah ayahku menjelaskan kesalah pandangan salama
ini tentang aku dan pin...
Dan begitulah yang ku rasa kemudian bahwa pin pin menaruh begitu bayak harap atas aku,padahal indah juga menunggu,tak bisa yang lain karna dialah
yang di hadirkan alloh untuk ku,akau akan tetap menghitbahnya..
Tidak menunggu
lama walimahpun berlangsung.pin pin dia
datang di walimahan, dia bergaun
hitam dengan mata bercucuran,aku tak
kuasa menemuinya karana kecaman rasa
bersalah yang begitu besar,sebuah kado ia berikan kepada istriku yang tak
mengerti masalah sebenarnya.
Malamnya baru aku
buka kado itu dengan hati yang tak kuasa
ku kendalikan .sebuah cermin berpigura khas sumatra dan sebuah tulisan yang di
tulis pada kertas yang di letakkan di sudut cermin yang retak memanjang ‘’ cermin dalam hidupku hanya
satu mas .dan dia telah retak,’’ tak ada cermin retak yang bisa di sambung lagi
bukan? Maka biarkan dia luruh terbawa zaman atau terbuang di sudut yang jauh di
laut enteh berantah.
Aku menangis....
istriku memandangiku lekat sambil menimang cermin itu
“MATSNA’’ mas... kata istriku pelan di telinganku, mas bisa
membinanya ,
Deg.... aku terperengah
apa?aku menikah lagi? Namun, matsna. mungkinkah? Mungkinkah aku beristri
dua di usiaku yang sedinin ini.lagi pula
aku tak punya kekayaan cukup yang menjaminku
.alloh akan mencukupkan balas istriku cepat,meyakinkanku,
Ya alloh begitu luas hati
wanita ini meski sempat aku liha ada tetesan air mata yang segera ia
hapus dengan jari telunjuknya...
Namun bagimana denganmu dik? apakah adik rela cintaku denganmu aku bagi dengan yang lain?
Aku ihklas mas,jawab istriku.. walaupun berat tapi sebagai seorang
yang paham agama tak selayaknya aku menghalangi mas untuk mengamalkan syariat
alloh,insya alloh aku akan bersabar mas,bahkan aku merasa bangga dan senang
ketika banyak orang tidak bisa dan takut
tapi aku sanggup melewatinya, mas adalah orang
sholeh,cakep,pintar,penyabar.
dan aku juga tidak boleh
egois,menginginkan mas hanya untu diriku saja, aku ingin berbagi mas,memberi
kesempatan orang lain memiliki seorang suami yang luar biasa,seperti mas, aku
ihklas mas...
Kata kata itu seolah menjadi mutiara penerang qolbuku,betapa luas
dan luar biasanya istriku ini,mendengarkannya seolah keragu raguan dalam diriku
hangus dan meleleh berubah menjadi sebuah keyakinan yang penuh kekutan iman,beginilah seharusnya seorang
istri,selalu menguatkan dan memberi semangat di kala suaminya sedang menghadapi
kebimbangan,dan meneguhkan keimanan di kala futur,....
Insya alloh dik,...
Mas akan berusaha,..
Adik juga bantu mas ya, untuk membimbingnya kelak...
Insya alloh mas,,...
Ku peluk erat istriku,ku rasakan kenyamanan yang luar biasa
besar,bangga dan takjup,dan inilah jawaban kenapa alloh memilihkan dia
untukku,ternyata ini yang allo rencanakan untuk hidupku,,..
Akhirnya keesokan
harinya aku dan istriku berangkat ke rumah pin pin untuk menawarkan niat kami
berdua,dan ku lihat permata kecilku tersenyum setelah mendengar permintaan istriku,dan dia langsung memalingkan pandanganya ke arahku
dan aaaaaaku bersedia mas jawan pin terbatab-bata,......
Alhamdulillah...
Allohuakbar......
bagus banget...
BalasHapusjadi terharu....
hiks
salut bat indah cahyati