Halaman

1/13/2013

permata kecilku


                                                Permata Kecilku
“Enggak kerja mas ?” Tanya Pin pin dengan gayanya yang lincah dan centil seperti murai menari nari di atas pagar..
“Lagi males” jawabnya.
“Daganganmu masih?” tegas si Pin pin kembali bertanya
“Habis mas  tadi mas nggak pesan sih,,,,”
“Jadi Pin pin enggak  sisain....”
Aku menangkapnya  dengan rasa gundah yang mendalam, Aku khawatir ia salah pengertian dengan sikapku kepadanya,...
“Oooo.... cuma bercanda pin...”
Gadis kecil ini memang akrab dengan ku, Ia manja dan sering berada di sampingku, Ibunya meninggal saat melahirkannya,dan bapaknya tak punya waktu untuk sekedar menunjukan  kasih sayangnya,dia pergi merantau dan tak pernah kembali,hanya neneknya saja yang mau mengurus dan mendidiknya,...
setelah lulus smp aku  tidak melanjutkan sekolah karna  tidaka ada biaya, makanya sudah hampir setahun ini aku kerja  membantu bapak mengurusi kebun karet orang,,,
dan pin pin dia adalah gadis mungil tetangga  rumahku,rumahku dan rumahnya tidak terpaut jauh hanya beberapa meter saja,semenjak aku tidak melanjutkan sekolah  waktu kosongku memberi banyak kesempatan untuk memanjakanya.
Pagi buta aku jemput pin pin di rumahnya yang sederhana ,ku ajak dia jalan jalan  dan bermain,oh bahagianya hatiku memiliki adik lucu dan centil,dulu aku pernah sengat ingin mempunyai adik namun bapak bilang nggak uasah,dengan alasan bapak terlalu miskin untuk membiayai banyak anak.
Dan seperti ku rasakan ,pin pin hadir dengan cerah matanya yang membinar,mengisi kekosongan hatiku,dia gadis kecil yang lincah seperti murai yang tak henti hentinya menari ,ia menyukai sepak bola dan sering bermain dengan ku di lapangan,
Pada usianya yang ke 8 ia mulai berjualan  empek empek dan saat itu usiaku baru 12 tahun,  sebuah tampah besar   tertumpu di atas kepalanya,tak serasi dengan badannya yang kecil mungil, bercelana sepanjang lutut,namun dengan kepercayaan dirinya  empek,,.. empeek.... suara nyaringnya  membelah di antara kicauan burung burung di sepanjang  jalan kampung,..
Aku selalu hendak menolaknya  jika dia sisakan sepotong dua potong empek empek untuk ku yang dia buat bersama neneknya,karna ku pikir untungnya tak seberapa .
Bapak tidak pulanh pin?tanyaku padanya
Kata nenek dia punya istri  lagi di perantauan,jawab pin pin.aku tercengang termenung sendiri, sekejam itu kah?
Pin pin malah menenangkanku,terbalik memang ,dan itulah kenyataan yang ku gambarkan tentang siapa pin pin,
Tapi hatiku menjerit dan merasa kasihan,melihat  bagaiamana seorang pin pin hidup sendiri  yang hanya di temani neneknya yang sudah tua tapi di sisi lain aku bangga dan kagum kepadanya dia begitu tegar  dan kuat menjalani hidupnya,
dan  dengan tangannya yang mungil dia sudah begitu lihai mengolah adonan empek empek...
enak juga saat aku merasakannya  seraya menyelipkan  selembar seribuan di balik nampannya ,yang membuat mata jernihnya terbelalak.
Enggak usah bayar!!
Kan mas tadi beli nggak mintak..
Enggakkk.....
Pin.....
Nggak... pokoknya nggak usah bayar ....mas  nggak beli...
Suara pin pin serak,air matanya mengalir dari pelupuk matanya ..
Pokoknya mas nggak boleh bayar,mas adalah  satu satunya  orang  pin sayang
Pin sayang mas ....
Badanku merinding mataku berkaca kaca, mas juga sayang pin...mas  janji akan selalu berada di sisi pin dan menjaga pin...
Pin jangan menangis  sambil aku peluk erat badan mungilnya....
Hampir setahun aku  putus sekolah  dan tahun ini aku mendapat tawaran untuk sekolah madrasah aliyah  di  jawa ,ada seseorang yang baik hati mau  menanggung biaya sekolah ku,dan kupikir tidak ada alasan untuk tidak menerima tawaran itu kecuali  Si Pin pin,,,,,
Dia hanya terdiam di sepanjang siang  setelah mendengar kabar itu,matanya sembab, air matanya tidak bisa di bendung lagi, ketika dia mengantarkanku di terminal, tangannya terus menggandeng tanganku erat seolah dia tidak mau melepaskan ku pergi,
Dan Setelah beberapa menit menunggu akhirnya bis yang aku tunggu tunggu sudah datang,,,
Aku mencoba berdiri  namu pin semakin erat menggandeng tanganku,dan menatap ku melas mukanya sudah terliahat basah dan sayu...
“Pin ...” panggil ku
“Mas harus brangkat...” jelasku
“Bisnya sudah datang... “suaraku pun jadi serak
Mas jangan pergi,,,, cegah pin
Mas harus pergi pin...
Mas harus sekolah, mas harus jadi orang succes pin,...
Akhirnya setelah aku rayu rayu pin mau melepaskan tanganku,
Ku acak acak  rambutnya  seraya berpesan ‘’pin harus kuat ya?  Pin harus  belajar yang rajin biar nanti bisa nyusul mas di pulau jawa,mas tunggu pin di sana....
Tampaknya ia tak mau mengecewakan ku ia berusaha tersenyum untukku,meski terbesit  kesedihan di raut mukanya,mas pamit dulu ya seraya menjabat tangannya dan dia mencium kusuk tanganku...
          Aku benar benar terpana dengan semangat baja adikku ini ia begitu  banyak menyimpan kenangan di dadaku....
                                                          ***
Setahun setelah kepergianku, aku mendengar kabar  bahwa neneknya pin pin meninggal  aku terperengah kaku,dada serasa sesak badanku gemeter lemas, pikiranku hanya terpaku kepada nasib pin pin membayangkan bagaimana anak seumuran pin pin harus kehilanagn orang orang yang dia cintai,ibu,bapak, aku,dan kini neneknya harus pergi meninggalkannya  selamanay...
Sekuat tenaga aku menahan air mata agar tidak menangis  aku dongakkan kepalaku ke atas menatap langit
 ya Allah...  kenapa?
Kenapa kau  membiarkan dia terus menderita...
Batin meratap mengeluh kepada sang maha kuasa, dan tak terasa air mataku suadah  meleleh keluar...
Kalau emang ini yang terbaik baginya  berikan kesabaran kepadanya ya alloh,gantikan di sisinya seseorang yang lebih baik dan sayang kepadanya                                               
seharian aku mengurungkan diri di kamar memikirkan kan nasib pin pin setelah di tinggal neneknya,...

                                                          ***
          Sudah hampir 3 tahun  aku sekolah  MA di jawa  dan ilmu keislamanku  alhamdulillah sudah lumayan baik dan sedikit mengerti mana yang di larang dan mana mana yang di perbolehkan oleh isalm, bahkan aku sempat menjabat sebagai ketua rohis d sekolahku .
Dan akhirnya setelah selama itu, aku baru bisa pulang  menyentuh aroma  kampung halamanku  yang banyak meninggal kenangan kenangan dan kesan mendalam  selama aku kecil,bergelut dengan lumpur,menukik bola,bermain layang  layang  dan derai tawa pin pin dan ia melonjak lonjak girang saat mengalahkanku bermain sepak bola,semua kenangn terlintas begitu jalas  di depan mataku bak layar lebar terpampang menghiasai  dimensi dimensi ruang di sekitarku,aku tersadar  setelah dengkulku secara tiba tiba menabrak dinding pagar di depan rumah yang masih sangat mengesankan saat masa ku tinggalkan 3 tahun yang lalu,
Mataku tiba tiba tertuju pada sosok yang mulai meninggalkan mungilnya  di samping rumah,matanya terbinar  cerah saat melihat kedatanganku ,terbayang olehku semangat  yang menyala nyala dan tampak  sebakul cucian yang siap di jemur .aku bergegas menghampirinya ingin rasanya menunjukkan rasa kangenku padanya, memeluk erat badannya yang mungil seperti dulu dan mengacak ngacak rambut adikku ini ,ku trima sodoran tangannya,dan  sebelum sesaat aku memeluknya tiba –tiba DEG,,,,, aku terkejut dengan diriku sendiri secepatnya aku melepaskan tanganku yang masih bersalaman dengan nya .
Bukankah dia bukan mahromku?
 Bukankah dia bukan adik kandung ku...?.
Aku bergumam ,sesuatu yang ganjil ku rasakan,karana dulu tak pernah berpikir tenteng itu,,,
Pin bukan adik kandung ku ,ia hanya seseorang  tetangga yang aku anggap adik sendiri,padanya aku menahan pandangan,
Mas Kapan pulang ??? Ledeknya dengan diiringi tawa renyak seperti murai berkicau di pagi hari.
AKU,.........
Dan semua berakhir kelu sebam di mata pin, buatku canggung....                                         
          Pin..... ingin rasanya aku jelaskan  semuanya ,tapi aku tak banyak waktu,besok aku harus kembali lagi ke jawa,dan kepada pin pin aku berpamitan,
Ku lewatkan seorang  yang aku sayang  tentang kepergianku yang segera,  dan dia mengantarkanku di terminal ,mas mau balik lagi? Suaranya parau...kitakan  belum main bola? Belum main layang- layang dia terus  menyebut lintas kilas masa kecil yang menyiratkan rasa keengganan  sedemikian cepat berpaling; iya belum semuanya .....dan juga satu  hal mas ?
Kupingku menegak,,,,,,apa? Mas belum berniat menikah ?
Dan aku hanya tersenyum getir.....
Apa? menikah?   
                                                ***
          Aku sudah lulus sekolah 4 tahun yang lalu dan sekarang aku  masih kuliyah semester  7 mengambil  s1 jurusan   tarbiaya.
Belum ada rencana menikah ahk? Tanya syafi,i temenku,penuh selidik,,aku tak berkesempatan menjawab  apapun, karena memang hanya satu jawaban  yang pantas ‘’ segeralah menikah untuk membersihkan diri,..
          Aku merenung dan tiba tiba  aku di bentangkan keragu raguan  tentang  kesiapan yang belum tergambar di benakku,akhirnya ku tenggelamkan keraguanku dalam istikhoroh  panjangku,mencari kepastian tentang perenunganku yang sekian.pin ya pin,.... dia  tergambar remang remang  dalam istikhorohku yang pertama  namun aneh dalam istikhorohku yang ke dua dan selanjutnya  aku bermimpi meminang seorang wanita sholehah  indah cahyati  ya indah panggilan akrabnya seseoarang  yang suadah aku kenal lama di kapus...
          Dan akhirnya bahwa indahlah  yang alloh kasih untukku ,maka tak sampek setahun aku pulang dan mengutarakan niat ku. Namun bapak dan ibuku membrondongiku dengan  pertanyaan yang mengerubungi kepalaku ,;MENIKAH? Emang pin-pin sudah bersedia?
Otakku  seperti terhantam batu ‘’ kenapa pin pin? Dan barulah ayahku menjelaskan kesalah pandangan salama ini tentang aku dan pin...
Dan begitulah yang ku rasa kemudian bahwa pin pin  menaruh begitu  bayak harap atas aku,padahal indah  juga menunggu,tak bisa yang lain karna dialah yang di hadirkan alloh untuk ku,akau akan tetap menghitbahnya..
          Tidak menunggu lama  walimahpun berlangsung.pin pin dia datang  di walimahan, dia bergaun hitam  dengan mata bercucuran,aku tak kuasa  menemuinya karana kecaman rasa bersalah yang begitu besar,sebuah kado ia berikan kepada istriku yang tak mengerti  masalah sebenarnya.
          Malamnya baru aku buka  kado itu dengan hati yang tak kuasa ku kendalikan .sebuah cermin berpigura khas sumatra dan sebuah tulisan yang di tulis pada kertas yang di letakkan di sudut cermin yang  retak memanjang ‘’ cermin dalam hidupku hanya satu mas .dan dia telah retak,’’ tak ada cermin retak yang bisa di sambung lagi bukan? Maka biarkan dia luruh terbawa zaman atau terbuang di sudut yang jauh di laut enteh berantah.
          Aku menangis....
istriku memandangiku lekat sambil menimang cermin itu
“MATSNA’’ mas... kata istriku pelan di telinganku, mas bisa membinanya ,
Deg.... aku terperengah  apa?aku menikah lagi? Namun, matsna. mungkinkah? Mungkinkah aku beristri dua  di usiaku yang sedinin ini.lagi pula aku tak punya kekayaan cukup yang menjaminku
.alloh akan mencukupkan balas istriku cepat,meyakinkanku,
Ya alloh begitu luas hati  wanita ini meski sempat aku liha ada tetesan air mata yang segera ia hapus dengan jari telunjuknya...
Namun  bagimana denganmu  dik? apakah adik rela cintaku  denganmu aku bagi dengan yang lain?
Aku ihklas mas,jawab istriku.. walaupun berat tapi sebagai seorang yang paham agama tak selayaknya aku menghalangi mas untuk mengamalkan syariat alloh,insya alloh aku akan bersabar mas,bahkan aku merasa bangga dan senang ketika banyak orang tidak bisa dan takut  tapi aku sanggup melewatinya, mas adalah orang sholeh,cakep,pintar,penyabar.
dan aku juga  tidak boleh egois,menginginkan mas hanya untu diriku saja, aku ingin berbagi mas,memberi kesempatan orang lain memiliki seorang suami yang luar biasa,seperti mas, aku ihklas mas...
Kata kata itu seolah menjadi mutiara penerang qolbuku,betapa luas dan luar biasanya istriku ini,mendengarkannya seolah keragu raguan dalam diriku hangus dan meleleh berubah menjadi sebuah keyakinan yang penuh  kekutan iman,beginilah seharusnya seorang istri,selalu menguatkan dan memberi semangat di kala suaminya sedang menghadapi kebimbangan,dan meneguhkan keimanan di kala futur,....
Insya alloh dik,...
Mas akan berusaha,..
Adik juga bantu mas ya, untuk membimbingnya  kelak...
Insya alloh mas,,...
Ku peluk erat istriku,ku rasakan kenyamanan yang luar biasa besar,bangga dan takjup,dan inilah jawaban kenapa alloh memilihkan dia untukku,ternyata ini yang allo rencanakan untuk hidupku,,..
          Akhirnya keesokan harinya aku dan istriku berangkat ke rumah pin pin untuk menawarkan niat kami berdua,dan ku lihat permata kecilku tersenyum setelah mendengar permintaan  istriku,dan dia  langsung memalingkan pandanganya ke arahku dan aaaaaaku bersedia mas jawan pin terbatab-bata,......
Alhamdulillah...
Allohuakbar......


                                                        

1 komentar: