Halaman

3/31/2016

Metode Mengajar



Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan manusia,karena dengan adanya pendidikan akan terbentuk manusia yang terampil dan berkualitas. Sehingga mampu bersaing dengan manusia lainya. Pendidikan merupakan hal yang sangat mendasar yang tidak lepas dari kehidupan semua orang. Seiring dengan meningkatkan dunia pendidikan.hal yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan tentunya harus mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif, mampu memecahkan persoalan – persoalan yang aktual dan mampu menghasilkan teknologi baru merupakan perbaikan dari sebelumnya.
Pendidikan tersebut dapat diperoleh dengan cara belajar. Semakin banyak belajar maka semakin banyak juga ilmu yang akan kita peroleh. Belajar memerlukan suatu proses yang nantinya akan memberikan output. Pengetahuan atau pendidikan yang kita dapatkan dari kebiasaan belajar, bisa menjadi alat ampuh dalam membantu kita mengambil keputusan yang berkualitas. Dengan kemampuan yang selalu disempurnakan, kita menjadi lebih bijak dalam melihat suatu permasalahan, karena bisa melihat permasalahan dari sudut pandang yang lebih luas.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Belajar bukanlah hanya sekedar aktivitas yang sedang terjadi pada diri individu, akan tetapi terjadi atas usaha individu sendiri dengan cara mengolah informasi yang ada dan menerapkanya.
Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar.
proses belajar itu terjadi karena antara interaksi antara seseorang dengan lingkungan.
Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan ,ketrampilan ,atau sikapnya. Apabila proses belajar itu diselanggarakan secara formal disekolah – disekolah ,tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan , ketrampilan, maupun sikap.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penyusun makalah yang berjudul “ Proses Belajar “.
Metode mengajar
1.      Metode ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan ajar dengan komunikasi dengan lisan. Metode ceramah sangat efektif untuk keperluan penyampaian informasi dan pengertian. Dan sedangkan kelemahannya adalah bahwa siswa cenderung pasif,pengaturan kecepatan secara klasikal di tentukan oleh pengajar,kurang cocok untuk pembentukan ketrampilan dan sikap,dan cenderung menempatkan pengajar sebagai otoritas terakhir.

2.      Metode tanya jawab
Dalam proses belajar-mengajar, bertanya memegang peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik pengajuan yang tepat yaitu meningkatkan pertisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar,membangkitkan minat rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang di bicarakan.

3.      Metode diskusi
Diskusi adalah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka membahas mengenai tujuan atau sasaran tertentu melalui tukar- menukar informasi mempertahan kan pendapat atau pemecahan masalah.

4.      Metode kerja demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang seorang guru mendemonstrasikan atau memperlihatkan kepada seluruh siswa tentang suatu proses. Contohnya  proses pembuatan kue, proses mengatur kebersihan ruangan,proses mengerjakan suatu pekerjaan dan lain-lain.

A. Konsep Belajar Mengajar
Guru merupakan figur yang sentral dalam rangka melaksanakan fungsi dan tugas institusional dalam proses belajar mengajar, karena di tangan para guru terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan di sekolah yang berkaitan dengan masa depan karier para peserta didik yang menjadi tumpuan harapan para orang tua. Oleh karena itu setidaknya seorang guru memiliki tugas-tugas pokok antara lain: mampu dan cakap merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan membimbing kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain para guru mampu menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya dengan memahami dengan seksama hal-hal yang bertalian dengan proses belajar mengajar, sebagai berikut:
a) Aspek siswa, seorang guru harus memahami segala karakteristik perbedaan yang ada pada diri peserta didik, guna mencapai tujuannya sesuai dengan tahapan perkembangan para peserta didik.
b) Aspek tujuan, yaitu apa yang akhirnya diharapkan tercapainya setelah adanya kegiatan belajar mengajar, yang diaplikasikan ke dalam kegiatan yang terencana dan dapat dievaluasi (terukur).
c) Aspek guru, sebagai figur pendidik seyogyanya dalam proses belajar mengajar selalu mengusahakan terciptanya situasi yang mengarah pada proses pengalaman belajar (learning experience) pada diri siswa, dengan mengerahkann segala sumber (learning resources) dan menggunakan strategi belajar mengajar (teaching-learning strategy) yang tepat (appropriate).
Dari sini timbul suatu pemahaman bahwa terjadinya perilaku belajar pada siswa dan perilaku mengajar pada guru tidak berlangsung dari satu arah (one way system) melainkan terjadinya secara timbal balik (interaktif, two way traffic system) yang seyogyanya dipahami dan disepakati bersama.
Setidaknya minimal ada tiga komponen yang harus dipahami oleh guru dalam rangka pencapaian dari perubahan-perubahan dari hasil proses belajar mengajar, yaitu:
a) Hakikat atau konsep dasar serta terjadinya perilaku belajar pada diri siswa.
b) Kriteria dan cara merumuskan tujuan belajar mengajar (instruksional) dalam bentuk yang operasional yang dapat dipandang sebagai manifestasi hasil perilaku belajar siswa yang secara langsung dapat diamati (observasi) dan dapat dievaluasi atau diukur (measurable).
c) Karakteristik utama, termasuk segi-segi kebaikan dan kelemahannnya, dari beberapa model strategi belajar mengajar yang umum, serta kriteria yang dapat dipergunakan untuk memilihnya bagi keperluan penggunaannya.
B. Mengidentifikasi Perilaku Hasil Belajar
Dari rangkaian interaksi proses belajar mengajar, diharapkan dapat mengarah pada pemaknaan yang sama atas dasar tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu pemaknaan mengidentifikasikan perilaku hasil belajar sangat penting dilakukan. Proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu (Hilgard, 1948 dalam Makmun, S.A, 2004).
Dasar dari tujuan interaksi dalam proses belajar mengajar baik dari siswa maupun dari guru merupakan titik temu dan bersifat mengikat serta mengarah pada suatu aktivitas dari kedua belah pihak. Dengan demikian, kriteria keberhasilan dari rangkaian keseluruhan proses interaksi belajar mengajar tersebut hendaknya ditimbang atau dievaluasi pada tercapai tidaknya tujuan dari belajar mengajar tersebut yang dapat dilihat dari ada tidaknya perubahan-perubahan pada perilaku dan pribadi siswa. Dengan kata lain siswa dapat dikatakan belajarnya berhasil kalau ia telah mengalami perubahan-perubahan setelah menjalani proses belajar tersebut pada perilaku dan pribadinya.
Secara implisit mengidentifikan perilaku hasil belajar dapat dilihat dari adanya beberapa karakteristik sebagai berikut:
a) Perubahan intensional, yaitu dalam arti pengalaman atau praktik atau latihan itu dengan sengaja dan didasari dilakukannya dan bukan secara kebetulan; dengan demikian perubahan karena kemantapan dan kematangan atau keletihan karena penyakit tidak dipandang sebagai perubahan hasil belajar.
b) Perubahan bersifat positif, sesuai seperti yang diharapkan yang bersifat normatif atau kriteria keberhasilan baik dipandang dari segi siswa seperti tingkat kemampuan dan bakat, tugas perkembangan, dan sebagainya. Maupun dari segi guru yakni tuntutan masyarakat sesuai dengan tingkatan standar kulturalnya.
c) Perubahan bersifat efektif, yaitu membawa pengaruh dan maknna tertentu bagi siswa itu sendiri yang relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat dipergunakann seperti dalam memecahkan masalah (problem solving), baik dalam diri, dalam kehidupan sehari-hari dan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya.
C. Menjelaskan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar
Dalam praktiknya, proses belajar yang dialami oleh diri siswa tentunya tidak terlepas dari beberapa faktor yang turut mendukung efektifitas belajar itu sendiri. Secara fundamental menurut Dollar dan Miller, 1970 (Makmun, S.A 2004) efektifitas perilaku belajar dipengaruhi oleh empat hal, yaitu:
a) Adanya motivasi (drives), dari siswa yang bersangkutan. Artinya siswa harus menghendaki sesuatu (the learner must want something).
b) Adanya perhatian dan mengetahui sasaran (cue), siswa harus memperhatikan sesuatu (the learner must notice something).
c) Adanya usaha (response), siswa harus melakukan sesuatu (the learner must do something).
d) Adanya evaluasi dan pemantapan hasil (reinforcement) siswa harus memperoleh sesuatu (the learner must get something).


            Drs.j.j hasibun Dip.Ed.&DRS. Moejiono,proses belajar mengajar.PT remaja rosdakarya bandung 2006,hal13-32
           



2011






Aice. Sebuah shortname yang sempat mengusik ruang hati ini. Disaat aku tergoyahkan oleh seorang yang benar2 membuatku seperti hidup dibalik jeruji. Entah mengapa aku tak sengaja menemukan dirinya. Lalu mencoba untuk akrab dengannya, dan pada akhrnya pun jadi dekat, hingga sangat dekat dengannya. Aku percaya saja, mungkin Yang Maha Cinta tlah menghadirkan sosoknya kehadapan gadis rapuh seperti diriku.

Sekarang, tak ada lagi jarak antara aku dan dia. Secara tak sengaja, ternyata kita mempunyai perasaan yang sama. Rabbi ... entah mengapa hatiku mudah sekali rapuh dalam hal seperti ini?? Seharusnya ia tak akan pernah tau apa yang ada pada diriku. Cukup aku dan Dirimu saja yang tau Yaa Rabb. Tapi memang ini semua kelemahanku. Aku tak pandai meyembunyikan suatu rasa untuk dirinya. Aku tak pandai mengatur sirkulasi molekul-molekkul cinta saat ada bersama dirinya. Amperemeter serasa tak sanggup lagi tuk mengukur muatan-muatan listrik yang mengalir ketika mata ini menatapnya. Hinggagarpu tala pun tak sanggup mengukur getaran amplitudo yang masuk ketika mendengar suaranya. 
Aaaarrrrggghhhh ....!!!!

baru saja aku ingin mengukir segala asa yang tlah menggebu didalam jiwa. Baru saja aku ingin mewujudkan ambisi-ambisi yang sempat terbawa mimpi. Baru saja aku ingin mewujudkan angan-angan yang  beberapa saat ini sempat terabaikan.  Tak ingin lagi aku gagal mewujudkan semua impian ini. Aku capek! Aku lelah! Aku takut terjadi hal yang sama dengan yang sebelumny. Aku tak ingin lagi, tak ingiiiiin ......
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lelaahh! Siang ini terik mentari seakan bersahabat dengan aktivitasku. Sedari pagi sudah disibukkan dengan segudang materi yang mungkin belm siap ter entri. Memaksaku untuk terpaku dalam monoton nya sebuah bangku. Seperti biasanya, sekedar memenuhiformalitas hampir semua mahasiswa memegang sebuah buku . tapi tetap saja, Suasana kelas yang tampak baku. Sementara pikiranku tiba-tiba jadi melankolis gini, because of sekian sms terabaikan oleh sederet kesibukannya atau kecuekan nya yahh??hmmm. Terbayang alunan-alunan musik sendu. My God!! Hati ini terasa rindu akan kehadiranMu tuk membawa setetes embun yang menyejukkan hati ini. Sejenak teringat sebuah ayat,“sesungguhnya Aku ini dekat”. Kini ku sedikit mengangkat hatiku naik ke permukaan lautan sendu. Ku perhatikan dosen baik-baik, kucerna semaksimal mungkin asupan-asupan mata kuliah hari ini. Subhanallah, embun ini tlah hadir Yaa Rabb... terimakasih ... :D

Usai mendapat kesejukan, kini lambungku yang sepertinya minta diperhatikan. Sementara terik matahari masih juga tak bersahabat. Kukirim sebuah pesan singkat namun, tak terbalas. Padahal inginku hanya satu, sekali-kali lah memanjakan kaki ku yang tiap hari tlah terlatih ini. Nihil, akhirnya akupun segera meluncur dengan keringat yang tlah membasahimungkin seper sekian persen dari kemeja biruku. Sementara dari kejauhan, mataku menyipit ke arah masjid. Huuufth, ku melihat sosoknya! Dengan langkah gontai, aku tetap saja meluncur, karna kaki ini ternyata tak ingin dimanja. And the last, tiba juga di final destinationku. Nabila . :D

Setelah memanjakan lambungku, cabut langsung ke kampus. Lagi-lagi teriknya matahari siang ini benar2 tidak bersahabat. Yaa Robb. Kuatkanlah diriku yang amat rapuh ini. Langkah ini terasa amat berat. Entah apa yang membebani ku siang ini hingga segala aktivitas yang aku lakukan terasa tak seperti biasanya. Heuuhh ...>,<. ku="" seberangi="" ruas="" jalan="" yang="" ramai="" akan="" lalu="" lalangnya="" mahasiswa.="" entah="" mengapa="" mataku="" tiba-tiba="" mengarah="" kedepan="" gedung="" pasca="" sarjana.="">Zeb! Kulihat sosok ber hem coklat sedang bersama dengan koleganya menuju gedung itu. Langsung saja aku balik arah ke perpustakaan. Berharap kan menemukan kesejukan disana.</.>

Check in dengan ID card lalu segera kuambil kunci loker. Nasib! Loker ujung paling atas. Tak sia-sia ternyata highheels ini kubeli, umpatku. Segera ku naiki susunan anak tangga lalu menuju ke mushola perpus. Kubasuh segalala peluhku dengan segarnya air kran. Harapku, basuhan-basuhan ini kan menggugurkan sgala dosa-dosa kecil yang setiap hari kuukir, berharap basuhan-basuhan ini kan menjadikan sinar cahaya pada hari ketika umat Muhammad dikumpulkan kelak.
Allahu akbar hingga salam. Interaksi ini sangatlah sempurna. Dimana seorang makhluk secara langsung berinterksi dengan Khaliqnya. Tanpa perantara, tanpa harus mengeluarkan pulsa sebagaimana interaksinya sesama manusia. Sungguh sangatlah sempurna aku bisa mengenal agama ini. Agama yang Hanifa. Rodhitu billahi Rabba, wa bil Islama diina, wa bi muhammadin Nabiiya wa Rasuula. :D
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seminar nanti dimulai jam 13.00, sedangkan waktu sekarang menunjukkan pukul 12.58, hanya kurang 2 menit untuk seorang yang benar- menganggap bahwa waktu itu amatlah berharga. Namun, entah berapa banyak manusia yang sadar akan hal itu. Palingan hanya bisa berfatwa  Al waqtu kas saif, untuk prakteknya, terserah anda. Segera saja aku turun dari mushola. Langsung meluncur ke Graha. Sejenak aku terhentak. Tak ada tanda-tanda adanya acara di gedung ini. Lalu di gedung mana??? Entah, hari ini aku terasa sangat pusing. Hingga tempat seminar pun aku tak tahu. Padahal jelas-jelas aku ikut proker tentang acara ini. Huuhh... Payaahh ! (>,

Setelah memenangkan diri, dan menghubung-hubungkan dengan peristiwa yang sejak tadi aku alami. hingga aku pun teringat bahwa acara semniar kali ini bertempat di gedung pasca sarjana lantai 4. Pantas saja sedari tadi aku melihat sosoknya mondar-mandir di depan pasca. Capcus. Kunaiki sekian anak tangga yang seakan menertawakan kedodolanku hari ini. Take it easy. Sampai juga akhirnya ke final destination ku siang ini. :D

Sumpahhh! Mata ini seakan tak ingin memandang ke stage depan. Di dalam kelelahan yang amat sangat, ditambah sekian keluhan, serta perasaan dodol yang senantiasa menyelimutiku hari ini. Sambil sedikit menyipitkan mata ke arah pusat proyektor , sedikit-sedikit kubisa membaca judul bedah buku kali ini. Pacaran?? Gag bangeeett!!
Gleekk! Sulit sekali tenggorokan ini untuk sekedar menelan ludah. Ditambah suatu hal yang membuat nadi ini seakan terhenti beberapa sekon setelah melihat stage. Suara renyah dari seorang yang sangat kukenali mengucapkan salam tanda dibukanya acara ini. Haaaaahhh????!!!! Sosok berhem coklat itu kah moderator nya????? Oh no! Perasaan lelahku tiba-tiba turun menuju ke posisi lower. Berganti dengan jutaan rasa dodol yang senantiasa menyelimutiku siang ini. Rasanya ingin tertawa, ingin berteriak sekencang-kencangnya, ingin apalah untuk sekedar mengeluarkan expresi yang nano-nano ini. Antara judul bedah buku yang ia bawakan kali ini dengan keadaan hati yang sedang ia alami.Kontradiksi! Ha ha ha :D

Oleh. pin-pin sanguins

Kau Cintaku Yang ke-4



§  Pagi ini aqad nikah segera dimulai. Segala bentuk seserahan sudah disiapkan dari pihak keluarga ikhwan, hanya tinggal menunggu seorang penghulu untuk mengesahkan mitsaqan ghalidza ini, secara resmi. Abdullah, Seorang pemuda paruh baya, mahasiswa sebuah PTN Fakultas Ilmu Agama Islam. Sementara seorang yang berada dibalik hijab itu adalah mahasiswi PTN yang sama namun dari fakultas yang berbeda. Aisyah namanya. Disela-sela waktu enunggu sang penghulu tiba, Sang pemuda itu mencoba untuk mengatakan sesuatu kepada calon istrinya yang ada dibalik kain hijab itu. Padahal, tak seorang pun menyangka ia akan mengatakan hal itu kepada calon istrinya .

§  Yaa Aisyah, izinkanlah saya untuk mengatakan suatu hal, tapi saya takut kau tak siap mendengar hal itu. Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Bukan maksud saya tak serius dengan perjanjian ini, bukan berarti saya main-main dengan sebuah acara yang sangat sakral ini, tapi ... seakan nafas tercekat di tenggorokan. Tapi.... sekali lagi saya minta maaf jika ada kata yang tak berkenan dihati. Aisyah, maaf ...maukah anti saya jadikan sebagai cinta saya yang ke-4??? Maaf, Maafkan saya. Terpaksa saya jadikan anti sebagai cinta ke -4 saya ...

§  Tessss ... hati ini menjerit perih, namun berusaha netral. Aisyah harap ini mimpi, yang mana dalam sekian waktu ia akan terjaga lalu ia terbebas dari jeratan mimpinya. Akan tetapi ini tidak, rasanya hati ini remuk redam, seorang yang ia yakini mampu menjadi imamnya ternyata dibalik semua itu ia harus rela jika cintanya dibagi. Ohh, sungguh, air mata ini ingin segera tumpah. Yaa Rabb, kuatkan aku. Jika aku iyakan, itu artinya aku relakan cinta suamiku terbagi, namun jika tidak. Arrghh... kenapa mas Abdullah tidak mengatakannya sedari awal saja. Tenggorkan ini rasanya tercekat, tak mampuu lagi mengeluarkan kata-kata. Yang ada hanyalah rasa penyesalann kenapa ia menerima Abdullah begitu saja tanpa bertanya tentang ini, itu.Andai saja kalimat ini terucap beberapa hari yang lalu, pasti ia sudah menimbang-nimbang untuk meneruskan prosesnya dengan ikhwan tadi. Namun dengan menguatkan segenap kekuatan, akhirnya ia beranikan untuk mengucapkan kalimat itu, walau tak sempurna. Sa..sa.. Saya merasa keberatan!

§  Semua pihak keluarga terdiam, tak ada satu pun yang berkomentar. Mereka tak menyangka bahwa Abdullah akan mengatakan kata-kata yang tadi. Semuanya tercengang. Benarkah perkataan yang Abdullah katakan???

§  Bismillah, suara lantang itu keluar dari pemuda pemberani itu. Aisyah, saya jadikan anti cinta yang ke-4. Alasannya, yang pertama, saya lebih mencintai Allah dan RasulNya daripada mencintaimu. Kedua, saya lebih cinta jihad fie sabilillah daripada mencintaimu. Ketiga, saya lebih mencintai ayah dan ibu saya daripada mencintaimu. Lalu yang keempat, dan itu yang terakhir, saya baru bisa mencintai istri saya Aisyah.

§  Subhanallaaaahh ... bibir kecil Aisyah mengucap kalimat tasbih. Dalam hati ia sangat bangga memiliki suami yang menjadikan istrinya sebagai cinta keempat. Ia bangga memiliki suami yang sangat faham dengan ulumud dien itu. Ia bangga memiliki seorang suami yang pasti bisa menuntunnya di dalam bahtera rumah tangga yang akan ia lalui. Ia sangat bangga, hingga berkaca-kaca, mengeluarkan kristal-kristal bening dari sudut bola matanya.

§  Tak selang beberapa waktu, datanglah sang penghulu. Terlantunkan sudah alunan-alunan kata sakral yang disebut sebagai Mitsaqan Ghalidza itu dari seorang pemuda pemberani itu. Qabiltu nikahaha, Aisyah binti Aziz bimahrin madzkur. Hallan. saahhh??? saaahh???

§  Diraihlah tangan sang suami lalu ia cium dengan penuh khidmat. Barakallahu lakuma wa baraka alaikuma wa jama'a bainakma fii khoiirr ...:D :D
*cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada persamaan nama ataupun kisah pribadi yang serupa tak lain tak bukan karena DISENGAJA. heheheheheh :D:D


                                                                                                Oleh pin-pin.