Strategi Pembelajaran Information Search
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
2013
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seorang guru
yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran akan menerapkan suatu
strategi agar hasil belajar siswanya mendapat prestasi yang terbaik. Penggunaan
suatu strategi pembelajaran akan membantu kelancaran, efektivitas, dan
etisiensi pencapaian tujuan pembelajaran.
Selain itu, pengembangan strategi dilakukan
untuk menciptakan keadaan belajar yang lebih menyenangkan dan dapat
mempengaruhi peserta didik. Sehingga, mereka dapat belajar dengan menyenangkan
dan dapat meraih hasil belajar yang memuaskan. Strategi mengajar dimaksudkan
sebagai upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan
terjadinya proses mengajar.
Maksudnya agar
tujuan pengajaran yang dirumuskan dapat tercapai secara berdaya guna dan
berhasil, guru dituntut memiliki kemampuan mengatur secara umum
komponen-komponen pengajaran sedemikian rupa sehingga terjalin keterkaitan
fungsi antar komponen pengajaran.
Strategi
mengajar adalah tindakan guru melaksanakan rencana mengajar. Artinya, usaha
guru dalam menggunakan beberapa variable pengajaran (tujuan, bahan, metode, dan
alat, serta evaluasi) agar siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Oleh karena
itu, guru dituntut harus dapat menetapkan strategi pembelajaran apa yang paling
tepat dan sesuai untuk tujuan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran yang
berkembang saat ini sangat banyak, contohnya strategi Information Search
(mencari informasi) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam hal ini,
pendekatan belajar berdasarkan sumber dipilih untuk menunjang kelancaran
strategi information search. Karena tidak semua materi dapat menerapkan
strategi information search. Jadi harus dipilih juga sumber apa yang cocok
untuk materi tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian strategi pembelajaran information search?
2.
Bagaimana penerapan strategi information search pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam?
3.
Apa tujuan dari strategi pembelajaran information search?
4.
Apa kelebihan dari strategi pembelajaran information search?
A.
Strategi Information Search (Pencarian Informasi)
Strategi pembelajaran information search ialah strategi mencari
informasi atau memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar di luar kelas.
Informasi tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber atau media pembelajaran
yang bernilai edukatif, misalnya: koran, televisi, radio, internet, buku ajar
dan lain-lain. Pembelajaran ini diawali dengan pertanyaan yang menggugah siswa
untuk aktif mencari sendiri jawaban dengan cara bekerja sama dengan siswa
lainnya.
Metode ini sama dengan ujian open book.
Secara berkelompok peserta didik mencari informasi (biasanya tercakup dalam
pelajaran) yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Strategi ini
dapat dilakukan guru dalam memberi tugas dirumah atau tugus-tugas terstruktur,
sehingga siswa dapat menyelesaikan tugas secara optimal dengan sumber berajar
yang ditemukan diluar sekolah. Strategi ini juga dapat disajikan atau dilakukan
dalam kelas/ di sekolah. Guru dapat menyediakan buku modul yang menarik
dan berisi materi yang akan disampaikan. Siswa diberi waktu dan diminta untuk
membaca dan memahami isi buku, kemudian siswa harus menjawab pertanyaan dari
guru.
B.
Penerapan
Strategi Information Search pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Kebudayaan Islam adalah salah satu
mata pelajaran yang dapat diambil Ibrah atau pelajaran dalam kegiatan
pembelajaran yang melibatkan siswa, guru, materi ajar SKI dan lingkungan
belajar. Pembelajaran SKI tidak hanya menyangkut masalah-masalah fakta dan
penguasaanya yang biasa berupa hafalan. Pengetahuan dalam ranah kognitif sangat
diperlukan untuk membangun kemampuan psikomotor dan afektif. Dalam pencapaian
tujuan pembelajaran ini, strategi information search sangat tepat dimanfaatkan
untuk mengembangkan ranah psikomotor dan afektif. Berikut ini langkah-langkah
model pembelajaran information search :
1.
Sampaikan
tujuan pembelajaran yang disampaikan dengan metode ini.
2.
Susun sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat dicari dalam sumber
materi tersebut.
3.
Bagi kelas menjadi beberapa kelompok agar peserta didik dapat
belajar dengan cara kerja sama.
4.
Bagikan sumber
materi (bacaan, buku teks, handout (selebaran), dokumen dan lain-lain.
5.
Siswa diminta untuk mencari informasi tentang pertanyaan atau permasalahan
yang diberikan oleh guru melalui berbagai referensi yang telah disediakan.
6.
Siswa menulis hasil pemecahan soal tersebut dalam LDS secara
bersama-sama.
7.
Siswa menyampaikan hasil problem solving mereka, siswa yang lain
ikut menanggapi dan memberikan pertanyaan, sehingga terjadi diskusi yang
interaktif.
8.
Pada akhirnya, guru memberikan penegasan hasil diskusi agar tidak
terjadi salah persepsi tentang konsep materi yang telah dipelajari.
C.
Pengembangan Strategi Pembelajaran Information Search
1.
Buatlah pertanyaan yang memaksa siswa untuk menyimpulkan jawaban
dari sumber informasi yang ada, daripada menggunakan pertanyaan yang bisa
langsung dijawab dengan pencarian.
2.
Daripada mencari jawaban pertanyaan, berilah siswa tugas yang
berbeda seperti suatu kasus utnuk dipecahkan, latihan yang bisa mencocokkan
butir-butir soal, atau menyusun acak kata atau jika tidak diacak, tunjukkan
istilah penting yang terdapat di sumber information.
D.
Kelebihan Strategi Information Search
Kelebihan dari strategi Information
Search (mencari informasi) adalah sebagai berikut:
1.
Siswa menjadi siap memulai pelajaran, karena siswa belajar terlebih
dahulu sehingga memiliki sedikit
gambaran dan menjadi lebih paham setelah mendapat tambahan penjelasan dari
guru.
2.
Siswa aktif bertanya dan mencari informasi.
3.
Materi dapat
diingat lebih lama.
4.
Kecerdasan siswa diasah pada saat siswa mencari informasi tentang
materi tersebut tanpa bantuan guru.
5.
Mendorong timbuhya
keberanian mengutarakan pendapat secara
terbuka dan memperluas wawasan melalui bertukar pendapat secara kelompok.
6.
Siswa belajar memecahkan masalah sendiri secara kelompok dan saling
bekerjasama.
E.
Materi SKI MA Kelas XI
Menghadapi Permusuhan Dengan Kaum Kafir Quraisy
Melihat jumlah kaum muslimin semakin
berkembang di Madinah, membuat kaum kafir Quraisy marah dan semakin menjadi-jadi dalam menekan
umat Islam, di Makkah umat Islam diancam dan dikucilkan dalam setiap kegiatan,
di Madinah kaum kafir Quraisy menggunakan sekutunya kaum Yahudi untuk
menghalangi dakwah Nabi Muhammad SAW dengan menghasut kepada para peziarah yang
dating ke Makkah untuk membenci Rasulullah SAW.
Diam diam kafir Quraisy menyusun kekuatan militernya untuk menghancurkan
umat Islam. Nabi kemudian membentuk satuan tentara bertujuan untuk melindungi
dan mempertahankan diri dari segala ancamankekuatan kafir Quraisy dan sekutu
Yahudi, di Makkah atau di Madinah. Satuan tentara yang dibentuk ini, Rasulullah
semata mata untuk mempertahankan diri, Bukan untuk menghancurkan musuh.
Sehubungan dengan itu, turunlah wahyu yang memperbolehkan umat Islam
untuk mempertahankan diri dari kaum Quraisy dan sekutunya Yahudi. Seperti
dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al Hajj ayat 39 :

Artinya
: Telah diizinkan (berperang) bagi
orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan
sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,
Menurut
ahli sejarah, Nabi Muhammad SAW, pernah mengikuti sebanyak 27 kali peperangan.
Peperangan yang dilakukan Rasulullah SAW disebut Gazwah, sedang peperangan yang tidak diikuti Rasulullah SAW karena
untuk memimpinnya diwakili kepada sahabatnya, disebut Sarriyah. Jumlah Sarriyah ada 28 kali.
1. Perang badar
Perang Badar terjadi tanggal 17 Ramadhan tahun 2
H, di dekat perigi bernama badar, antara Makkah dan Madinah karena itu
peperangan ini terkanal dengan nama perang Badar. Sebab utama terjadinya perang
Badar karena kaum kafir Quraisy telah mengusir kaum muslimin dari Makkah.
Ketika kafilah perdagangan kafir Quraisy yan
dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb melintasi negeri Madinah, Rasulullah menyuruh
mencegatnya di pertengahan jalan, karena harta yang dibawa oleh mereka sebagian
besar adalah harta rampasan dari kaum muslimin ketika mereka akan berhijrah ke
Madinah.
Segera disusun pasukan islam sebanyak 313 orang
yang terdiri dari 210 orang muslim Anshar dan lebihnya dari Muslimin Muhajirin.
Bendera pasukan Islam dipegang oleh Mus’ab bin Umair.
Mendengar Rasulullah telah menyiagakan pasukan,
Abi Sufyan segera kembali ke Makkah memberitakan kepada tokoh
kafir Quraisy. Maka Abu Jahal membentuk pasukan berkekuatan 1000 orang yang
melindungi kafilah perdagangan mereka dari serangan pasukan Islam.
Rasulullah membentuk regu pengintai untuk
menyelidiki kafilah perdagangan. Pasukan kafir Quraisy telah mengawal mereka
menuju ke desa Badar. Hal ini segera dilaporkan kepada Rasulullah. Untuk
menghadapi kafir Quraisy, Rasulullah bermusyawarah kepada sahabat Muhajirin dan
Anshar, dan disepakati untuk segera menuju ke desa Badar untuk menyongsong
kedatangan pasukan kafir Quraisy.
Pasukan Islam berkemah dekat dengan sumber air di desa
Badar sehingga dengan mudah menghadang pasukan kafir Quraisy dan mencegah
mereka untuk mengambil perbekalan air untuk pasukannya.
Sebelum berkecamuk perang
antara kedua pasukan, terjadi perang tanding. Majulah dari pasukan kafir
Quraisy Al Awad bin Abdul Asad, dapat dikalahkan oleh dari pasukan Islam. Lalu
muncul Atabah bin Rabi’ah, Syaiban bin Walid dari pasukan kafir Quraisy dan
dapat dikalahkan oleh Hamzah bin Abdul Muthalib, Ali bin Abu Thalib dan Ubaid
bin Al Harist.
Rasulullah pula tidak henti-henti memanjatkan
do’a pada Allah memohon kemenangan
tentera Islam. Ada seketika dengan tidak ada sebab apapun, Rasulullah
telah jatuh dengan mendadak sebagai orang pengsan. Tubuhnya gementar dan kedinginan bagaikan
orang ketakutan. Tetapi tidak berapa
minit, Beliau bangun dengan tegak lalu bersabda kepada Abu Bakar r.a. yang
senantiasa berada disisinya, yang ertinya :
“Gembiralah
oleh mu hai Abu Bakar. Telah datang
pertolongan dari Allah kepadamu. Ini
Malaikat Jibril sampai memegang kendari kuda yang ia tuntun atas kedua gigi
sarinya berdebu.”
Rasulullah memberi semangat kepada tenteranya
dengan sabdanya yang membawa maksud dan jaminan bahwa tentera Islam yang turut
serta diperang Badar dijamin masuk syurga.
Mendengar ini, tentera Islam semakin berkobar-kobar semangatnya. Ramai pembesar-pembesar Quraisy yang terkorban
dan pada akhirnya, mereka bubar dan melarikan diri. 70 orang kaum Quraisy terbunuh dan 70 yang
lain tertawan. Manakala tentera Islam
pula hanya 14 yang syahid (6 dari Muhajirin dan 8 dari Anshar). Tentera Islam mendapat kemenangan dari sebab
keteguhan dan ketabahan hati mereka.
Bangkai-bangkai tentera musyrikin dilempar dan dikuburkan didalam sebuah
perigi/sumur di Badar.
Kemenangan ini
disambut dengan riang gembira oleh orang yang tidak mengikut peperangan, yaitu
kaum perempuan, kanak-kanak dan beberapa orang lelaki yang diberi tugas
mengawal Madinah dalam masa pemergian tentera Islam ke Badar itu.
Di
tengah berkecamuknya perang ini, Ruqayah, putri Rasulullah yang juga isteri
Utsman bin Affan meninggal dunia. Ketika itu ia ditemani suaminya (Utsman) di
Madinah. Utsman tidak keluar ke medan pertempuran atas permintaan Rasulullah
untuk tetap mendampingi isterinya yang sedang sakit. Setelah perang Badar
Rasulullah menikahkan Utsman dengan putrinya yang kedua, Ummu Kultsum. Atas
dasar ini Utsman mendapat gelar Dzunnurain (yang memiliki dua cahaya),
karena ia telah menikahi dua orang putrid Rasulullah.
Setelah
perang Badar, kaum muslimin kembali ke Madinah dengan gembira atas kemenangan
dari Allah, dengan membawa para tawanan dan ghanimah (harta rampasan perang).
Di antara para tawanan ada yang telah menebus dirinya, ada yang dilepaskan
tanpa tebusan, dan ada juga yang menebus dengan mengajar 10 orang anak muslim
untuk membaca dan menulis.
Dampak dari perang Badar ini mempercepat pertumbuhan dan perkembangan
Islam, dan secara umum dampak tersebut adalah :
a. menambah harum nama umat Islam di mata bangsa Arab, sehingga banyak
diantara mereka yang dengan suka rela masuk agama Islam.
b.
Umat Islam merasa yakin dan percaya akan kebenaran agama Islam dan
janji-janji Allah SWT, karena itu mereka selalu siap menghadapi serangan musuh
demi membela kebenaran ajaran Islam.
c.
Kekalahan pasukan kafir Quraisy yang besar jumlahnya menyebabkan
mereka semakin gentar dan kuatir apabila berhadapan dengan pasukan Islam.
2.
Perang Uhud
Perang
uhud terjadi pada pertengahan bulan Sya’ban tahun ke 3 hijrah bertepatan dengan
bulan Januari 625 M. perang ini terjadi di kaki gunung Uhud yang terletak di
sebelah utara kota Madinah. Sebab utama terjadinya perang Uhud adalah kekalahan
yang diderita oleh kaum kafir Quraisy di peperangan Badar yang merupakan
pukulan hebat dirasakan oleh Quraisy. Peperangan kedua yang terjdi setelah
perang Badar, adalah perang Uhud.
Abu Sufyan
mengumpulkan pasukan Quraisy berkekuatan 3000 yang terdiri dari orang-orang
Quraisy, Arab Tihamah, Kinanah, bani al Harits, bani al Haun dan bani al
Musthaliq. Sedangkan pasukan muslim dipersiapkan 1000 orang. Namun baru saja
berangkat untuk menghadapi pasukan Quaraisy, seorang munafik bernama Abdullah
bin Ubai beserta 300 pengikutnya keluar dari pasukan Islam. Dalam perang ini
Rasulullah SAW mengatur strategi pasukan pemanah di bawah pimpinan Abdullah
Ibnu Jabir di tempatlkan diatas bukit Uhud guna menghalau pasukan musuh.
Pada peperangan ini, kaum muslimin mengalami kekalahan. Karena mereka telah
menyalahi perintah Rasulullah dan tidak mematuhi strategi yang telah beliau
buat. Kaum muslimin telah gugur sebagai syuhada ada tujuh puluh orang salah
seorang diantaranya adalah Hamzah paman Rasulullah SAW.
Setelah
perang Uhud, orang-orang Yahudi keluar menuju Makkah menyerukan kepada kaum
kafir untuk memerangi kaum muslimin di Madinah, dan berjanji akan memberikan
dukungan. Kaum kafirpun memenuhinya. Kaum Yahudi tidak saja menyerukan kepada
kaum kafir Makkah, tetapi juga kepada kabilah-kabilah lain, dan semuanya
menyetujui ajakan tersebut. Maka, berangkatlah sekitar 10.000 pasukan kaum
musyrikin menuju Madinah dari berbagai penjuru dan mengepungnya.
3.
Perang Ahzab/Khandaq
Perang
Khandaq/Ahzab terjadi pada bulan syawal tahun 5 hijrah disekitar kota Madinah
bagian utara. Peperangan Ahzab sebagaimana namanya adalah gabungan dari
golongan – golongan yang berkumpul dengan maksud menumpas Islam dan kaum muslimin.
Rasa dendam bani Nadhir terhadap Rasulullah SAW yang mengeluarkan mereka dari
bagian Madinah dilakukan dengan menghasut tokoh Quraisy agar bersekutu
dengannya.
Abu Sufyan
menyiapkan pasukan Kafir 10.000 orang, melihat pasukan kafir telah siaga,
segera Rasulullah SAW bermusyawarah, Salman al Farisi megusulkan membuat patit
(khandaq) untuk menghambat laju musuh. Rasulullah SAW dan para shahabat
menyetuji usulan Salman al Farisi. Maka dibuatlah parit dari arah barat ke
timur di kawasan utara kota Madinah, lalu pasukan Islam yang berjumlah kurang
lebih 3000 orang juga telah disiap siagakan Zaid bin Harits sebagai pembawa
bendera Muhajirin dan Saad bin Ubadah sebagai pembawa bendera Anshar.
Ketika pasukan kafir akan memasuki kota Madinah mereka terkejut dengan
taktik perang pasukan muslim. Beberapa tokoh Quraisy mencoba menerobos parit
untuk menghadapi pasukan Islam namun tidak berhasil . seperti yang dilakukan
Ikrimah bin Abbu yang akhirnya ia meninggal. Di saat berkecamuknya perang
khandaq ada dua peristiwa pertama
Yahudi dari bani Quraidzah melanggar perjanjian, mereka enggan membantu pasukan
Islam bahkan mereka bersekutu dengan pasukan kafir Quraisy, kedua seorang tokoh yang disegani oleh
kafir Quraisy maupun Yahudi bernama Nuaim bin Mas’ud memeluk agama Islam dan
meminta Rasulullah SAW untuk mengambil bagian dalam mempertahankan dan membela
kota Madinah.
Nabi Muhammad
SAW memerintahkan Nuaim bin Mas’ud untuk melaksanakan taktik guna memecahbelah
kekuatan musuh yaitu “menyerang untuk membela diri” ( ad Difa’ul Hujumy ). Taktik ini berhasil hingga pasukan kafir
Quraisy dengan Yahudi bani Quraidzah bermusuhan dalam barisan. Dalam perang ini
Allah SWT juga memberikan pertolongan kepada pasukan Islam dengan angin dan
badai yang teramat besar yang memporak porandakan pasukan kafir. Akhirnya
perang khandaq dimenangkan oleh pasukan Islam.
DAFTAR
PUSTAKA
Melvin, L
Silberman. 2001. Active Learning. Yogyakarta : Yappendis.
Hanafi.2009. Pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta Pusat : Depag RI.
Sugiharto,
sugeng. 2009. Sejarah Kebudayan Islam 3. Solo: PT. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri
Ali An- Nadwi,
Abul Hasan. Riwayat hidup Rasulullah. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Ibrahim, Fauzi.
2008. Muhammad Makhluk Paling Mulia. Jakarta: PT. Buku Kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar