Halaman

12/25/2013

Strategi pembelajaran information search



Strategi Pembelajaran Information Search

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU  TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2013
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seorang guru yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya mendapat prestasi yang terbaik. Penggunaan suatu strategi pembelajaran akan membantu kelancaran, efektivitas, dan etisiensi pencapaian tujuan pembelajaran.
 Selain itu, pengembangan strategi dilakukan untuk menciptakan keadaan belajar yang lebih menyenangkan dan dapat mempengaruhi peserta didik. Sehingga, mereka dapat belajar dengan menyenangkan dan dapat meraih hasil belajar yang memuaskan. Strategi mengajar dimaksudkan sebagai upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar.
Maksudnya agar tujuan pengajaran yang dirumuskan dapat tercapai secara berdaya guna dan berhasil, guru dituntut memiliki kemampuan mengatur secara umum komponen-komponen pengajaran sedemikian rupa sehingga terjalin keterkaitan fungsi antar komponen pengajaran.
Strategi mengajar adalah tindakan guru melaksanakan rencana mengajar. Artinya, usaha guru dalam menggunakan beberapa variable pengajaran (tujuan, bahan, metode, dan alat, serta evaluasi) agar siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, guru dituntut harus dapat menetapkan strategi pembelajaran apa yang paling tepat dan sesuai untuk tujuan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran yang berkembang saat ini sangat banyak, contohnya strategi Information Search (mencari informasi) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam hal ini, pendekatan belajar berdasarkan sumber dipilih untuk menunjang kelancaran strategi information search. Karena tidak semua materi dapat menerapkan strategi information search. Jadi harus dipilih juga sumber apa yang cocok untuk materi tersebut.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian strategi pembelajaran information search?
2.      Bagaimana penerapan strategi information search pada  mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam?
3.      Apa tujuan dari strategi pembelajaran information search?
4.      Apa kelebihan dari strategi pembelajaran information search?

A.    Strategi Information Search (Pencarian Informasi)
     Strategi pembelajaran information search ialah strategi mencari informasi atau memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar di luar kelas. Informasi tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber atau media pembelajaran yang bernilai edukatif, misalnya: koran, televisi, radio, internet, buku ajar dan lain-lain. Pembelajaran ini diawali dengan pertanyaan yang menggugah siswa untuk aktif mencari sendiri jawaban dengan cara bekerja sama dengan siswa lainnya.
     Metode ini sama dengan ujian open book. Secara berkelompok peserta didik mencari informasi (biasanya tercakup dalam pelajaran) yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Strategi ini dapat dilakukan guru dalam memberi tugas dirumah atau tugus-tugas terstruktur, sehingga siswa dapat menyelesaikan tugas secara optimal dengan sumber berajar yang ditemukan diluar sekolah. Strategi ini juga dapat disajikan atau dilakukan dalam kelas/ di sekolah. Guru dapat menyediakan buku modul yang menarik dan berisi materi yang akan disampaikan. Siswa diberi waktu dan diminta untuk membaca dan memahami isi buku, kemudian siswa harus menjawab pertanyaan dari guru.

B.     Penerapan Strategi Information Search pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
     Sejarah Kebudayaan Islam adalah salah satu mata pelajaran yang dapat diambil Ibrah atau pelajaran dalam kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa, guru, materi ajar SKI dan lingkungan belajar. Pembelajaran SKI tidak hanya menyangkut masalah-masalah fakta dan penguasaanya yang biasa berupa hafalan. Pengetahuan dalam ranah kognitif sangat diperlukan untuk membangun kemampuan psikomotor dan afektif. Dalam pencapaian tujuan pembelajaran ini, strategi information search sangat tepat dimanfaatkan untuk mengembangkan ranah psikomotor dan afektif. Berikut ini langkah-langkah model pembelajaran information search : 
1.      Sampaikan tujuan pembelajaran yang disampaikan dengan metode ini.
2.      Susun sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat dicari dalam sumber materi tersebut.
3.      Bagi kelas menjadi beberapa kelompok agar peserta didik dapat belajar dengan cara kerja sama.
4.      Bagikan sumber materi (bacaan, buku teks, handout (selebaran), dokumen dan lain-lain.
5.      Siswa diminta untuk mencari informasi tentang pertanyaan atau permasalahan yang diberikan oleh guru melalui berbagai referensi yang telah disediakan.
6.      Siswa menulis hasil pemecahan soal tersebut dalam LDS secara bersama-sama.
7.      Siswa menyampaikan hasil problem solving mereka, siswa yang lain ikut menanggapi dan memberikan pertanyaan, sehingga terjadi diskusi yang interaktif.
8.      Pada akhirnya, guru memberikan penegasan hasil diskusi agar tidak terjadi salah persepsi tentang konsep materi yang telah dipelajari.

C.     Pengembangan Strategi Pembelajaran Information Search
1.      Buatlah pertanyaan yang memaksa siswa untuk menyimpulkan jawaban dari sumber informasi yang ada, daripada menggunakan pertanyaan yang bisa langsung dijawab dengan pencarian.
2.      Daripada mencari jawaban pertanyaan, berilah siswa tugas yang berbeda seperti suatu kasus utnuk dipecahkan, latihan yang bisa mencocokkan butir-butir soal, atau menyusun acak kata atau jika tidak diacak, tunjukkan istilah penting yang terdapat di sumber information.

D.    Kelebihan Strategi Information Search
Kelebihan dari strategi Information Search (mencari informasi) adalah sebagai berikut:
1.      Siswa menjadi siap memulai pelajaran, karena siswa belajar terlebih dahulu sehingga         memiliki sedikit gambaran dan menjadi lebih paham setelah mendapat tambahan penjelasan dari guru.
2.      Siswa aktif bertanya dan mencari informasi.
3.      Materi  dapat diingat lebih lama.
4.      Kecerdasan siswa diasah pada saat siswa mencari informasi tentang materi tersebut tanpa bantuan guru.
5.      Mendorong timbuhya keberanian mengutarakan pendapat secara terbuka dan memperluas wawasan melalui bertukar pendapat secara kelompok.
6.      Siswa belajar memecahkan masalah sendiri secara kelompok dan saling bekerjasama.
E.     Materi SKI MA Kelas XI
Menghadapi Permusuhan Dengan Kaum Kafir Quraisy

     Melihat jumlah kaum muslimin semakin berkembang di Madinah, membuat kaum kafir Quraisy  marah dan semakin menjadi-jadi dalam menekan umat Islam, di Makkah umat Islam diancam dan dikucilkan dalam setiap kegiatan, di Madinah kaum kafir Quraisy menggunakan sekutunya kaum Yahudi untuk menghalangi dakwah Nabi Muhammad SAW dengan menghasut kepada para peziarah yang dating ke Makkah untuk membenci Rasulullah SAW.
Diam diam kafir Quraisy menyusun kekuatan militernya untuk menghancurkan umat Islam. Nabi kemudian membentuk satuan tentara bertujuan untuk melindungi dan mempertahankan diri dari segala ancamankekuatan kafir Quraisy dan sekutu Yahudi, di Makkah atau di Madinah. Satuan tentara yang dibentuk ini, Rasulullah semata mata untuk mempertahankan diri, Bukan untuk menghancurkan musuh.
Sehubungan dengan itu, turunlah wahyu yang memperbolehkan umat Islam untuk mempertahankan diri dari kaum Quraisy dan sekutunya Yahudi. Seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al Hajj ayat 39 :
Artinya :  Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,

Menurut ahli sejarah, Nabi Muhammad SAW, pernah mengikuti sebanyak 27 kali peperangan. Peperangan yang dilakukan Rasulullah SAW disebut Gazwah, sedang peperangan yang tidak diikuti Rasulullah SAW karena untuk memimpinnya diwakili kepada sahabatnya, disebut Sarriyah. Jumlah Sarriyah ada 28 kali.
1.      Perang badar
Perang Badar terjadi tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H, di dekat perigi bernama badar, antara Makkah dan Madinah karena itu peperangan ini terkanal dengan nama perang Badar. Sebab utama terjadinya perang Badar karena kaum kafir Quraisy telah mengusir kaum muslimin dari Makkah.
Ketika kafilah perdagangan kafir Quraisy yan dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb melintasi negeri Madinah, Rasulullah menyuruh mencegatnya di pertengahan jalan, karena harta yang dibawa oleh mereka sebagian besar adalah harta rampasan dari kaum muslimin ketika mereka akan berhijrah ke Madinah.
Segera disusun pasukan islam sebanyak 313 orang yang terdiri dari 210 orang muslim Anshar dan lebihnya dari Muslimin Muhajirin. Bendera pasukan Islam dipegang oleh Mus’ab bin Umair.
Mendengar Rasulullah telah menyiagakan pasukan, Abi Sufyan segera kembali ke Makkah memberitakan kepada tokoh kafir Quraisy. Maka Abu Jahal membentuk pasukan berkekuatan 1000 orang yang melindungi kafilah perdagangan mereka dari serangan pasukan Islam.
Rasulullah membentuk regu pengintai untuk menyelidiki kafilah perdagangan. Pasukan kafir Quraisy telah mengawal mereka menuju ke desa Badar. Hal ini segera dilaporkan kepada Rasulullah. Untuk menghadapi kafir Quraisy, Rasulullah bermusyawarah kepada sahabat Muhajirin dan Anshar, dan disepakati untuk segera menuju ke desa Badar untuk menyongsong kedatangan pasukan kafir Quraisy.
Pasukan Islam berkemah dekat dengan sumber air di desa Badar sehingga dengan mudah menghadang pasukan kafir Quraisy dan mencegah mereka untuk mengambil perbekalan air untuk pasukannya.
Sebelum berkecamuk perang antara kedua pasukan, terjadi perang tanding. Majulah dari pasukan kafir Quraisy Al Awad bin Abdul Asad, dapat dikalahkan oleh dari pasukan Islam. Lalu muncul Atabah bin Rabi’ah, Syaiban bin Walid dari pasukan kafir Quraisy dan dapat dikalahkan oleh Hamzah bin Abdul Muthalib, Ali bin Abu Thalib dan Ubaid bin Al Harist.
Rasulullah pula tidak henti-henti memanjatkan do’a pada Allah memohon kemenangan  tentera Islam. Ada seketika dengan tidak ada sebab apapun, Rasulullah telah jatuh dengan mendadak sebagai orang pengsan.  Tubuhnya gementar dan kedinginan bagaikan orang ketakutan.  Tetapi tidak berapa minit, Beliau bangun dengan tegak lalu bersabda kepada Abu Bakar r.a. yang senantiasa berada disisinya, yang ertinya :
“Gembiralah oleh mu hai Abu Bakar.  Telah datang pertolongan dari Allah kepadamu.  Ini Malaikat Jibril sampai memegang kendari kuda yang ia tuntun atas kedua gigi sarinya berdebu.” 
Rasulullah memberi semangat kepada tenteranya dengan sabdanya yang membawa maksud dan jaminan bahwa tentera Islam yang turut serta diperang Badar dijamin masuk syurga.  Mendengar ini, tentera Islam semakin berkobar-kobar semangatnya.  Ramai pembesar-pembesar Quraisy yang terkorban dan pada akhirnya, mereka bubar dan melarikan diri.  70 orang kaum Quraisy terbunuh dan 70 yang lain tertawan.  Manakala tentera Islam pula hanya 14 yang syahid (6 dari Muhajirin dan 8 dari Anshar).  Tentera Islam mendapat kemenangan dari sebab keteguhan dan ketabahan hati mereka.  Bangkai-bangkai tentera musyrikin dilempar dan dikuburkan didalam sebuah perigi/sumur di Badar.
Kemenangan ini disambut dengan riang gembira oleh orang yang tidak mengikut peperangan, yaitu kaum perempuan, kanak-kanak dan beberapa orang lelaki yang diberi tugas mengawal Madinah dalam masa pemergian tentera Islam ke Badar itu.
            Di tengah berkecamuknya perang ini, Ruqayah, putri Rasulullah yang juga isteri Utsman bin Affan meninggal dunia. Ketika itu ia ditemani suaminya (Utsman) di Madinah. Utsman tidak keluar ke medan pertempuran atas permintaan Rasulullah untuk tetap mendampingi isterinya yang sedang sakit. Setelah perang Badar Rasulullah menikahkan Utsman dengan putrinya yang kedua, Ummu Kultsum. Atas dasar ini Utsman mendapat gelar Dzunnurain (yang memiliki dua cahaya), karena ia telah menikahi dua orang putrid Rasulullah.
            Setelah perang Badar, kaum muslimin kembali ke Madinah dengan gembira atas kemenangan dari Allah, dengan membawa para tawanan dan ghanimah (harta rampasan perang). Di antara para tawanan ada yang telah menebus dirinya, ada yang dilepaskan tanpa tebusan, dan ada juga yang menebus dengan mengajar 10 orang anak muslim untuk membaca dan menulis.
Dampak dari perang Badar ini mempercepat pertumbuhan dan perkembangan Islam, dan secara umum dampak tersebut adalah :
a.       menambah harum nama umat Islam di mata bangsa Arab, sehingga banyak diantara mereka yang dengan suka rela masuk agama Islam.
b.      Umat Islam merasa yakin dan percaya akan kebenaran agama Islam dan janji-janji Allah SWT, karena itu mereka selalu siap menghadapi serangan musuh demi membela kebenaran ajaran Islam.
c.       Kekalahan pasukan kafir Quraisy yang besar jumlahnya menyebabkan mereka semakin gentar dan kuatir apabila berhadapan dengan pasukan Islam.
2.      Perang Uhud
            Perang uhud terjadi pada pertengahan bulan Sya’ban tahun ke 3 hijrah bertepatan dengan bulan Januari 625 M. perang ini terjadi di kaki gunung Uhud yang terletak di sebelah utara kota Madinah. Sebab utama terjadinya perang Uhud adalah kekalahan yang diderita oleh kaum kafir Quraisy di peperangan Badar yang merupakan pukulan hebat dirasakan oleh Quraisy. Peperangan kedua yang terjdi setelah perang Badar, adalah perang Uhud.
Abu Sufyan mengumpulkan pasukan Quraisy berkekuatan 3000 yang terdiri dari orang-orang Quraisy, Arab Tihamah, Kinanah, bani al Harits, bani al Haun dan bani al Musthaliq. Sedangkan pasukan muslim dipersiapkan 1000 orang. Namun baru saja berangkat untuk menghadapi pasukan Quaraisy, seorang munafik bernama Abdullah bin Ubai beserta 300 pengikutnya keluar dari pasukan Islam. Dalam perang ini Rasulullah SAW mengatur strategi pasukan pemanah di bawah pimpinan Abdullah Ibnu Jabir di tempatlkan diatas bukit Uhud guna menghalau pasukan musuh.
Pada peperangan ini, kaum muslimin mengalami kekalahan. Karena mereka telah menyalahi perintah Rasulullah dan tidak mematuhi strategi yang telah beliau buat. Kaum muslimin telah gugur sebagai syuhada ada tujuh puluh orang salah seorang diantaranya adalah Hamzah paman Rasulullah SAW.
            Setelah perang Uhud, orang-orang Yahudi keluar menuju Makkah menyerukan kepada kaum kafir untuk memerangi kaum muslimin di Madinah, dan berjanji akan memberikan dukungan. Kaum kafirpun memenuhinya. Kaum Yahudi tidak saja menyerukan kepada kaum kafir Makkah, tetapi juga kepada kabilah-kabilah lain, dan semuanya menyetujui ajakan tersebut. Maka, berangkatlah sekitar 10.000 pasukan kaum musyrikin menuju Madinah dari berbagai penjuru dan mengepungnya.

3.      Perang Ahzab/Khandaq
Perang Khandaq/Ahzab terjadi pada bulan syawal tahun 5 hijrah disekitar kota Madinah bagian utara. Peperangan Ahzab sebagaimana namanya adalah gabungan dari golongan – golongan yang berkumpul dengan maksud menumpas Islam dan kaum muslimin. Rasa dendam bani Nadhir terhadap Rasulullah SAW yang mengeluarkan mereka dari bagian Madinah dilakukan dengan menghasut tokoh Quraisy agar bersekutu dengannya.
Abu Sufyan menyiapkan pasukan Kafir 10.000 orang, melihat pasukan kafir telah siaga, segera Rasulullah SAW bermusyawarah, Salman al Farisi megusulkan membuat patit (khandaq) untuk menghambat laju musuh. Rasulullah SAW dan para shahabat menyetuji usulan Salman al Farisi. Maka dibuatlah parit dari arah barat ke timur di kawasan utara kota Madinah, lalu pasukan Islam yang berjumlah kurang lebih 3000 orang juga telah disiap siagakan Zaid bin Harits sebagai pembawa bendera Muhajirin dan Saad bin Ubadah sebagai pembawa bendera Anshar.
Ketika pasukan kafir akan memasuki kota Madinah mereka terkejut dengan taktik perang pasukan muslim. Beberapa tokoh Quraisy mencoba menerobos parit untuk menghadapi pasukan Islam namun tidak berhasil . seperti yang dilakukan Ikrimah bin Abbu yang akhirnya ia meninggal. Di saat berkecamuknya perang khandaq ada dua peristiwa pertama Yahudi dari bani Quraidzah melanggar perjanjian, mereka enggan membantu pasukan Islam bahkan mereka bersekutu dengan pasukan kafir Quraisy, kedua seorang tokoh yang disegani oleh kafir Quraisy maupun Yahudi bernama Nuaim bin Mas’ud memeluk agama Islam dan meminta Rasulullah SAW untuk mengambil bagian dalam mempertahankan dan membela kota Madinah.
Nabi Muhammad SAW memerintahkan Nuaim bin Mas’ud untuk melaksanakan taktik guna memecahbelah kekuatan musuh yaitu “menyerang untuk membela diri” ( ad Difa’ul Hujumy ). Taktik ini berhasil hingga pasukan kafir Quraisy dengan Yahudi bani Quraidzah bermusuhan dalam barisan. Dalam perang ini Allah SWT juga memberikan pertolongan kepada pasukan Islam dengan angin dan badai yang teramat besar yang memporak porandakan pasukan kafir. Akhirnya perang khandaq dimenangkan oleh pasukan Islam.





DAFTAR PUSTAKA
Melvin, L Silberman. 2001. Active Learning. Yogyakarta : Yappendis.
Hanafi.2009. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta Pusat : Depag RI.
Sugiharto, sugeng. 2009. Sejarah Kebudayan Islam 3. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Ali An- Nadwi, Abul Hasan. Riwayat hidup Rasulullah. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Ibrahim, Fauzi. 2008. Muhammad Makhluk Paling Mulia. Jakarta: PT. Buku Kita.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar